Telur Ayam Obat Kanker? Ini Dia Penjelasannya


Agen Poker - Indonesia sempat digegerkan dengan informasi tanaman bajakah yang konon dijadikan sebagai obat kanker. Padahal, kabar tersebut tidak bisa ditelan mentah-mentah, karena belum dilakukannya penelitian lebih lanjut mengenai kandungan antikanker di dalam bajakah.

Bahkan, Dokter Ari Fahrial Syam menegaskan, karena informasi tersebut, banyak pasien kanker yang menunda kemoterapi dan operasi kanker. Hal ini terjadi karena pasien ingin menjajal obat kanker seperti tanaman bajakah yang dipercaya lebih alami.

Kasus ini pun mendapat perhatian lebih Kementerian Kesehatan. Kemenkes dengan tegas menyatakan kalau bajakah tidak sepatutnya dikatakan sebagai penyembuh kanker. Meski begitu, Kemenkes menyatakan siap membantu penelitian bajakah ini supaya hasilnya lebih maksimal di masa depan.

Terlepas dari kasus bajakah, sejatinya ada informasi yang cukup mengejutkan mengenai penemuan obat kanker. Seorang ilmuwan di Amerika Serikat berhasil menciptakan telur ayam 'buatan' yang mana kandungannya dapat dijadikan obat kanker.

Telur ayam 'modifikasi' ini dikembangkan di University of Edinburgh, di mana mereka menghasilkan protein yang biasa digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk kanker.

Menurut peneliti, proses menghasilkan 'obat kanker' tersebut dilakukan dengan cara yang lebih murah dibandingkan produksi protein yang dilakukan selama ini.

"Jumlah protein yang tinggi dapat diperoleh dari setiap telur menggunakan sistem pemurnian sederhana dan tidak ada efek buruk pada ayam itu sendiri," kata Peneliti Lissa Herron.

Para peneliti mengatakan, temuan ini memberikan bukti kuat untuk menggunakan ayam sebagai metode untuk memproduksi obat berkualitas tinggi untuk digunakan dalam studi dan sangat menjanjikan.

Perlu Anda ketahui, telur sudah menjadi medium menyimpan vaksin, seperti pada flu jab. Namun, di pendekatan baru ini, protein terapeutik dikodekan dalam DNA ayam dan diproduksi sebagai bagian dari putih telur.

Tim awalnya telah fokus pada dua protein yang penting untuk sistem kekebalan tubuh dan memiliki potensi terapeutik. Protein manusia yang disebut IFNalpha2a memiliki efek antivirus dan antikanker yang kuat, dan versi protein pada manusia dan babi yang disebut makrofage-CSF , yang sedang dikembangkan sebagai terapi yang merangsang jaringan yang rusak untuk memperbaiki diri.

Dari hasil penelitian, hanya tiga telur yang cukup untuk menghasilkan dosis obat yang relevan secara klinis. Karena ayam dapat bertelur hingga 300 butir per tahun, para peneliti mengatakan pendekatan mereka bisa lebih menghemat biaya daripada metode produksi lain untuk beberapa obat penting.

Para peneliti mengatakan mereka belum memproduksi obat-obatan untuk digunakan pada pasien, tetapi penelitian ini menawarkan bukti prinsip bahwa sistem ini layak dan dapat dengan mudah diadaptasi untuk menghasilkan protein terapi lainnya.

Obat-obatan berbasis protein, yang meliputi terapi antibodi seperti Avastin dan Herceptin, banyak digunakan untuk mengobati kanker dan penyakit lainnya.

Untuk beberapa protein ini, satu-satunya cara untuk menghasilkannya dengan kualitas yang cukup melibatkan teknik kultur sel mamalia, yang mahal dan memiliki hasil rendah. Metode lain membutuhkan sistem pemurnian yang kompleks dan teknik pemrosesan tambahan, yang meningkatkan biaya.


Para ilmuwan sebelumnya telah menunjukkan bahwa kambing, kelinci, dan ayam yang dimodifikasi secara genetik dapat digunakan untuk menghasilkan terapi protein dalam susu atau telur mereka.

Para peneliti mengatakan pendekatan baru mereka lebih efisien, menghasilkan hasil yang lebih baik dan lebih hemat biaya daripada upaya sebelumnya.

Studi ini dilakukan di Roslin Institute di Universitas Edinburgh dan Roslin Technologies, sebuah perusahaan yang didirikan untuk mengkomersialkan penelitian di The Roslin Institute.

Penelitian ini dipublikasikan di BMC Biotechnology. Institut Roslin menerima dana strategis dari Dewan Riset Bioteknologi dan Ilmu Biologi.

Profesor Helen Sang, dari Roslin Institute, Edinburgh University, mengatakan, pihaknya belum memproduksi obat-obatan untuk manusia.

"Meski begitu, penelitian ini menunjukkan bahwa ayam secara komersial layak untuk menghasilkan protein yang cocok untuk studi penemuan obat dan aplikasi lain dalam bioteknologi," katanya.

Lebih lanjut, Dr Ceri Lyn-Adams, Kepala Strategi Sains, Bioscience for Health with BBSRC, mengatakan,temuan terbaru ini memberikan bukti konsep yang menjanjikan untuk penemuan obat di masa depan dan potensi untuk mengembangkan obat berbasis protein yang lebih ekonomis.

Comments

Popular posts from this blog

Kreasi Resep, Pangsit Udang Goreng Buatan Rumah

Popcorn Rasa Jeruk Nipis? Intip Yuk Resepnya

Yuk Intip Apa Faedahnya Makan Cabe Yang Pedasnya Gila